d'be four rider peace
Pengikut
Rabu, 14 November 2012
Sabtu, 11 Agustus 2012
tata cara touring
TATA CARA TOURING
Hand
code (kode tangan):
- Gunakan hanya tangan kiri
- Acungan jempol ke atas = konfirmasi tanda siap berangkat; atau salam brotherhood
- Satu jari = bentuk barisan konvoi menjadi satu kolom
- Dua jari = bentuk barisan konvoi menjadi dua kolom
- Lima jari = konvoi bubar untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet)
- Jari mengepal = siap-siap berhenti (hanya untuk stop point)
- Menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk
Foot kode (kode kaki):
- Turunkan kaki kiri = menunjukan adanya lubang di sebelah kiri
- Turunkan kaki kanan = menunjukan adanya lubang di sebelah kanan
- Turunkan kedua kali = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, rel kereta api
Horn code (kode klakson) :
- Bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat (hanya sweeper); tanda klotur putus (hanya sweeper); tanda konvoi sudah kembali komplit setelah terputus (hanya sweeper)
- Bunyi berulang sering = permintaan emergency stop
- Bunyi pendek dua kali = salam brotherhood
Aturan Dasar :
- Motor dalam keadaan baik secara keseluruhan
- Mental dan fisik biker maupun boncenger dalam keadaan fit secara keseluruhan
- Patuhi semua standar SAFETY RIDER
- Datang tepat waktu baik di start point ataupun di meeting point
- Masuk dalam klotur (kelompok touring) yang telah ditentukan.
Tata cara pemberangkatan :
Berlaku untuk setiap pemberangkatan baik dari start point dan setiap stop point (check point, emergency stop, dll) yang ditentukan oleh RC (road captain)
- RC memberikan tanda siap berangkat dengan menghidupkan mesin motornya danemposisikan motornya sebagai RC (terdepan)
- Peserta mengikuti dengan membentuk barisan 1 (satu) kolom dan ditutup oleh Sp (sweeper)
- RC memberikan tanda akhir siap berangkat (lihat hand code) diikuti oleh peserta yang sudah siap
- Sp memberikan tanda konfirmasi siap berangkat kepada RC (lihat horn code).
Tata cara konvoi :
- dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 10 motor per klotur
- tidak membentuk garis lurus dengan motor didepannya
- posisikan motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor didepan untuk memberikan jarak menghindar bila terjadi pengereman mendadak
- atur jarak aman sesuai kecepatan
- pastikan kecepatan tidak melebihi 60 kpj
- tidak melanggar lampu merah
- teruskan pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta dibelakang
- nyalakan lampu penerang jalan (lampu dekat)
- hidupkan lampu hazard (opsional)
- tidak menggunakan lampu strobo ataupun flip-flop
- tidak menggunakan sirine ataupun pengeras suara
- tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh RC
- tidak saling mendahului
- pendengaran tetap dominan terhadap kondisi sekitar
- usahakan selalu dan tetap tenang
- tidak meninggalkan peserta yang mengalami masalah (troble) dijalan
Tata cara di lampu lalu lintas (lalin) atau di persimpangan :
- RC mengurangi kecepatan terutama saat lampu menyala kuning untuk menghindari putusnya konvoi
- tetap dalam konvoi kecuali ditentukan lain oleh RC
- tidak menerobos lampu merah sekalipun konvoi harus terputus
Tata cara konvoi terputus :
- Sp memberikan pesan horn code (kode klakson)
- RC mengurangi kecepatan
- setelah bebas dari hambatan, peserta yang terputus bersama Sp
mengejar konvoi dalam kecepatan aman max. 80 kpj
- setelah semua bergabung kembali Sp kembali memberikan horn code
Tata cara menghalau penyusup :
- maksimalkan jarak motor dengan motor didepannya sesuai kecepatan
- berikan tanda dan berikan jalan untuk mendahului kepada calon dan penyusup
- Sp berusaha mengeluarkan penyusup dengan cara-cara yang baik
Tata cara peserta mengalami masalah :
- peserta berikan tanda darurat mohon berhenti jika memungkinkan
- RC memberhentikan konvoi
- Sp advice RC bila tidak mengetahui
- Sp atau salah satu peserta memberi tanda kepada klotur berikut
- tidak meninggalkan peserta dijalan dalam situasi apapun
- tidak meninggalkan peserta sendirian atau lebih baik lagi pending klotur
- bila terjadi kecelakaan minor injured :
1. Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya untuk tidak berhenti
2. korban dirawat sementara
3. bawa korban ke balai pengobatan terdekat bila perlu
- bila terjadi kecelakaan major injured :
1. parkir semua motor di lokasi aman (ditunggui salah satu peserta bila perlu)
2. semua peserta mengamankan TKP dan atur lalin
3. Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya
4. evakuasi dipimpin langsung oleh RC
5. RC broadcast berita dan
6. wajib stop touring
- bila terjadi mogok :
1. klotur emergency stop
2. ditangani oleh peserta yang mengerti
3. RC cari bengkel terdekat bila tidak bisa ditangani peserta
4. antar dan kawal motor ke bengkel terdekat.
- Gunakan hanya tangan kiri
- Acungan jempol ke atas = konfirmasi tanda siap berangkat; atau salam brotherhood
- Satu jari = bentuk barisan konvoi menjadi satu kolom
- Dua jari = bentuk barisan konvoi menjadi dua kolom
- Lima jari = konvoi bubar untuk kembali bergabung setelah melewati rintangan (macet)
- Jari mengepal = siap-siap berhenti (hanya untuk stop point)
- Menunjuk arah = siap-siap berbelok ke arah yang ditunjuk
Foot kode (kode kaki):
- Turunkan kaki kiri = menunjukan adanya lubang di sebelah kiri
- Turunkan kaki kanan = menunjukan adanya lubang di sebelah kanan
- Turunkan kedua kali = menunjukan jalanan rusak, bergelombang, marka melintang, rel kereta api
Horn code (kode klakson) :
- Bunyi panjang = konfirmasi siap berangkat (hanya sweeper); tanda klotur putus (hanya sweeper); tanda konvoi sudah kembali komplit setelah terputus (hanya sweeper)
- Bunyi berulang sering = permintaan emergency stop
- Bunyi pendek dua kali = salam brotherhood
Aturan Dasar :
- Motor dalam keadaan baik secara keseluruhan
- Mental dan fisik biker maupun boncenger dalam keadaan fit secara keseluruhan
- Patuhi semua standar SAFETY RIDER
- Datang tepat waktu baik di start point ataupun di meeting point
- Masuk dalam klotur (kelompok touring) yang telah ditentukan.
Tata cara pemberangkatan :
Berlaku untuk setiap pemberangkatan baik dari start point dan setiap stop point (check point, emergency stop, dll) yang ditentukan oleh RC (road captain)
- RC memberikan tanda siap berangkat dengan menghidupkan mesin motornya danemposisikan motornya sebagai RC (terdepan)
- Peserta mengikuti dengan membentuk barisan 1 (satu) kolom dan ditutup oleh Sp (sweeper)
- RC memberikan tanda akhir siap berangkat (lihat hand code) diikuti oleh peserta yang sudah siap
- Sp memberikan tanda konfirmasi siap berangkat kepada RC (lihat horn code).
Tata cara konvoi :
- dibagi dalam beberapa klotur dengan maksimum peserta 10 motor per klotur
- tidak membentuk garis lurus dengan motor didepannya
- posisikan motor lebih ke kanan atau ke kiri terhadap motor didepan untuk memberikan jarak menghindar bila terjadi pengereman mendadak
- atur jarak aman sesuai kecepatan
- pastikan kecepatan tidak melebihi 60 kpj
- tidak melanggar lampu merah
- teruskan pesan hand code (kode tangan) dan foot code (kode kaki) kepada peserta dibelakang
- nyalakan lampu penerang jalan (lampu dekat)
- hidupkan lampu hazard (opsional)
- tidak menggunakan lampu strobo ataupun flip-flop
- tidak menggunakan sirine ataupun pengeras suara
- tidak membunyikan klakson terhadap hal yang tidak perlu atau sudah diwakili oleh RC
- tidak saling mendahului
- pendengaran tetap dominan terhadap kondisi sekitar
- usahakan selalu dan tetap tenang
- tidak meninggalkan peserta yang mengalami masalah (troble) dijalan
Tata cara di lampu lalu lintas (lalin) atau di persimpangan :
- RC mengurangi kecepatan terutama saat lampu menyala kuning untuk menghindari putusnya konvoi
- tetap dalam konvoi kecuali ditentukan lain oleh RC
- tidak menerobos lampu merah sekalipun konvoi harus terputus
Tata cara konvoi terputus :
- Sp memberikan pesan horn code (kode klakson)
- RC mengurangi kecepatan
- setelah bebas dari hambatan, peserta yang terputus bersama Sp
mengejar konvoi dalam kecepatan aman max. 80 kpj
- setelah semua bergabung kembali Sp kembali memberikan horn code
Tata cara menghalau penyusup :
- maksimalkan jarak motor dengan motor didepannya sesuai kecepatan
- berikan tanda dan berikan jalan untuk mendahului kepada calon dan penyusup
- Sp berusaha mengeluarkan penyusup dengan cara-cara yang baik
Tata cara peserta mengalami masalah :
- peserta berikan tanda darurat mohon berhenti jika memungkinkan
- RC memberhentikan konvoi
- Sp advice RC bila tidak mengetahui
- Sp atau salah satu peserta memberi tanda kepada klotur berikut
- tidak meninggalkan peserta dijalan dalam situasi apapun
- tidak meninggalkan peserta sendirian atau lebih baik lagi pending klotur
- bila terjadi kecelakaan minor injured :
1. Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya untuk tidak berhenti
2. korban dirawat sementara
3. bawa korban ke balai pengobatan terdekat bila perlu
- bila terjadi kecelakaan major injured :
1. parkir semua motor di lokasi aman (ditunggui salah satu peserta bila perlu)
2. semua peserta mengamankan TKP dan atur lalin
3. Sp memberikan tanda kepada klotur berikutnya
4. evakuasi dipimpin langsung oleh RC
5. RC broadcast berita dan
6. wajib stop touring
- bila terjadi mogok :
1. klotur emergency stop
2. ditangani oleh peserta yang mengerti
3. RC cari bengkel terdekat bila tidak bisa ditangani peserta
4. antar dan kawal motor ke bengkel terdekat.
Senin, 26 Desember 2011
touring pertama>>>>>
dbfour-raiderpiece.blogspot.com
Ini merupakan perjalanan kami yang pertama meliputi 3 kota sekaligus
dalam waktu semalam,pemberhentian kami lakukan pada 2 tempat sebagai break
perdana touring kami kita memilih metland cileungsi atau biasa di kenal sebagai
ktm,banyak raider yang kami jumpai di sana,sebagai raider yang cinta damai kami
menyapa mereka dengan pesan damai dan mereaka menyambut kami dengan
senyuman,,,kegiatan yang kita lakukan masih standard kami hanya kumpul2 biasa
lalu mencoba berwisata kuliner dan ternyata makananan di sana lumayan untuk
mengganjal perut kami,perjalanan kami lanjutkan setelah perut kami sudah tak
kosong lagi…perhatian kami tertuju pada sebuah perumahan elit yang memanjakan
mata kami dengan pemandangan ala eropa waw mantabb….lalu kami mencoba
mendokumentasikan moment tersebut bersama personil db4…
Petualangan kami tidak berhenti sampai disini saja kami masih haus
dengan tempat eksotis lainya yang belum kami jumpai…..next brow
sejarah berdirinya d'be four
sejarah terbentuknya d'be four>>>>>
D’b four adalah sebuah komunitas motor yang terbentuk karena ketidak
sengajaan,berawal dari pembuatan jaket motor,akhirnya timbulah gagasan untuk
membentuk sebuah komunitas motor dengan nama d’b four.komunitas ini berdiri di
atas perbedaan dari mulai motornya yang berbeda-beda,sampai personilnya yang
dari berbagai suku.d’b four di resmikan pada tanggal 11 november 2011.
Konsep di bentuknya d’b four sendiri ialah sebagai raider social
artinya di tanamkan pada setiap personil/ anggota d’b four mempunyai jiwa
social yang tinggi yang bisa membantu masyarakat sekitar yang kurang mampu.d’b
four di bentuk sebagai raider yang ramah tamah artinya tidak ugal-ugalan
mematuhi rambu-rambu lalu lintas,serta mematuhi peraturan yang ada.
Organisasi ini hanya sebagai wadah untuk mempererat
persahabatan,tempatnya kumpul-kumpul,menjadi tempat hiburan serta melakukan hal
yang positif.Dengan azas kekeluargaan kita menjalin kebersamaan menyatukan
keaneka ragaman tanpa memandang adanya perbedaan dan menjujung tinggi
perdamaian.
Di zaman yang serba canggih ini informasi menjadi sangat penting,dan
informasi-informasi itu dapat di sampaikan hanya dengan melalui jalur
komunikasi sebagai alternative yang paling instan selain juga menghemat waktu
dan biaya,kami menggunakan teknologi yang memang banyak di gunakan oleh
masyarakat saat ini,selain perangkat cellular kita juga menggunakan jejaring
social seperti yang kebanyakan masyarakat Indonesia gunakan sebagai wadah
paling ngetrend saat ini
Portal komunikasi d’b four di lakukan melalui 3 cara yaitu:
· Forum
· Sms
· Sharing facebook
Dengan adnya 3 portal komunikasi ini juga menjadi alternative
penyampaian informasi-informasi penting,selain sebagai tempat sharing atau
sekedar menyapa serta mempererat tali silaturahmi agar tidak menjadi mis
komunikasi.
D’b four mempunyai filosofi sebagai pandangan dan simbolis sebagai
raider yang berkembang yaitu:blank*on.dalam bahasa computer terdapat angka
biner yang hanya memiliki 2 angka yaitu 0 dan 1 terinspirasi dari angka biner
inilah filosofi ini lahir.penjelasan dari blank*on itu sendiri melihat dari
angka biner yang terdapat dari computer blank yang berarti di isi oleh angka 0
dan on yang di isi oleh angka 1,artinya mengisi sesuatu yang tadinya kosong
menjadi sesuatu yang isi atau dengan kata lain bisa di artikan menghidupkan sesuatu yang mati.Inilah yang
menjadi tonggak kehidupan d’b four dari masa kekosongan yang tidak ada kegiatan
atau mati d’b four mengisinya atau menghidupkanya sebagai satu organisasi motor
yang lahir saat ini.
d'be four
D’B4
v Sejarah d’b four
v Tujuan : visi dan misi
v Struktur organisasi (kepengurusan)
v Struktur Organisasi(Kepengurusan)
1. Ketua
a) Bertanggung jawab
b) Mencari sponsorship
c) Publikasi komunitas
2. Penasehat/Pembina
a) Memberi nasihat kepada ketua
b) Mengingatkan
c) Menjadi tempat curhat
3. Auditor
a) Audit keuangan
b) Memberikan laporan-laporan
4. Ketua harian(coordinator)
a) Barat :Bertanggung
jawab urusan internal/region
b) Utara :
Bertanggung jawab urusan internal/region
c) Timur :
Bertanggung jawab urusan internal/region
d) Selatan :
Bertanggung jawab urusan internal/region
5. Bendahara
a) Mencatat keluar dan masuknya uang
b) Seluruh kegiatan yang berbau transakasi
harus gambling
6. Humas
Ø Operasional
a) Mwnyiapkan infentaris,rompi,tool motor
bendera dll
b) Menyiapkan perlengkapan
touring,spanduk,sponsor,sparepart cadangan Dll
c) Stricker,Jaket,baju,sarung tangan,dacker Dll
d) Mengecek persiapan/perlengkapan touring
seperti surat-surat(stnk,sim,ktp,surat jalan dll),jas hujan,Helm dll.
e) Mengatur kerapihan motor,kopdar/ anggota
setiap ada pertemuan dengan club2 lain
f) Membantu anggota yang mengalami mogok,
kecelakaan yang sifatnya memerlukan bantuan
g) Touring
h) Rohani dan keamanan
Ø Fasilitas
·
Service : pengontrolan Motor anggota secara
berkala,tune up,korek modifikasi sefty
·
Hiburan
: Free style
Touring
·
Safety : Safety reading,kelengkapan motor pengemudi
yang ramah
Langganan:
Postingan (Atom)